Menjadi guru merupakan pekerjaan yang tidak mudah, guru merupakan salah satu penentu kearah mana peserta didik akan berkembang, apakah dia akan menjadi baik atau buruk, maupun sukses atau gagal....
Oleh karena itu guru dituntut dapat menjadi sosok yang mampu menuntun, membimbing dan mendidik siswa kearah yang baik... dalam hal ini guru dituntut kreatif dan profesional dalam mengerjakan tugasnya...
Lalu.... bagaimana ciri-ciri guru yang kreatif dan profesional itu?...
Dalam buku praktis kak Andi Yudha dijelaskan beberapa ciri guru yang kreatif dan profesional, yaitu:
1. Fleksibel
Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak didik, memahami cara pelajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi masing-masing anak.
2. Optimis
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan keyakinan akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan kareakter yang sama terhadap anak tersebut.
3. Respek
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik dapat memicu dan memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekedar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang berbagai hal yang dipelajariya.
4. Cekatan
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif. kondisi ini perlu diimbangi oleh anda sebagai pengajarnya sehingga anda mampu bertindak sesuai kondisi yang ada.
5. Homoris
Menjadi guru killer? anak-anak malah takut kepada Anda dan tidak mau belajar. Meskipun tidak setiap orang mempunyai sifat homoris, sifat ini dituntut dimiliki oleh seorang pengajar. karena pada umumnya, anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan, termasuk dibumbui dengan homor. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.
6. Inspiratif
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan semua peserta didik mengikutinya, guru harus menemukan banyak ide dari hal-hal baru yang positif diluar kurikulum. Ia dapat membuat anak didik terinspirasi untuk menemukan hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi pengetahuan yang disampaikan gurunya.
7. Lembut
Di mana pun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional, biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didiknya, dan sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik. Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasih sayang akan lebih efektif dalam belajar mengajar dan lebih memudahkan munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.
8. Disiplin
Disiplin disini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup berbagai hal lain. Sehingga, guru mampu menjadi teladan kedisiplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya disiplin. Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajar, dan sebagainya. dengan demikian akan timbul pemahaman yang kuat pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.
9. Responsif
Ciri guru yang profesional, antara lai ncepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, budaya, sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain.
10. Empatik
Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda, cara belajar dan proses penerimaan, serta pemahaman terhadap pelajaran pun berbeda-beda. oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai kesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.
11. Nge-Friend
Jangan membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya karena posisi anda sebagai guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekedar hubungan guru-murid. Sehingga anak-anak akan lebih mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
12. Suka dengan anak
Ini wajib! jangan harap bisa bergaul dan mendidik anak-anak jika pada dasarnya Anda tidak suka anak-anak! menyukai anak dan menyukai dunia mereka adalah syarat mutlak yang harus dimiliki seorang guru. karena bagaimana pun, saat kita berada di antara mereka, bermain dan belajar bersama, kita pun harus ikut menikmati aktifitas tersebut. sebab, jika tidak, sia-sia saja apa yang telah kita lakukan.
Anak-anak sangat peka terhadap situasi lingkungannya. Dia dapat merasa jika seseorang, termasuk gurunya, tidak menyukainya. Jika anak didik merasa jika anak gurunya tidak menyukai mereka, biasanya akan menyebabkan anak didik menjadi phobia, bahkan antipati terhadap guru dan enggan belajar.
Sebenarnya, secara naluriah, setiap orang menyukai anak-anak. Tetapi, agar anak-anak mengetahui bahwa kita menyukai mereka, tidak semua orang bisa langsung mempraktikkannya dengan mudah. padahal anak-anak perlu tahu sehingga mereka merasa aman. Not only teach, but also touch! Bukan hanya mengajar, tetapi juga menyentuh hati mereka! Kasih sayang dan rasa cinta lah yang akan menguatkan hubungan antara guru murid. Dan, itu harus diperlihatkan kepada anak-anak sebagai kunci dari penumbuhan rasa percaya diri mereka.
Kepercayaan dan rasa cinta adalah tenaga yang luar biasa. Perasaan tersebut yang mendorong tidak sekedar anak-anak, tetapi juga hati mereka untuk mempunyai rasa percaya diri dan kemandirian yang memberikan pengaruh penting dalam kehidupannya dimasa datang.
"I personally think that love is the most important element in developing the brain and developing the child." (Prof. Marian Diamond, Brain Researcher)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar